Pengertian Profesi Dan Profesional

Pengertian Profesi dan Profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan “PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan :

PROFESI :
- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

PROFESIONAL :
- Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
- Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
- Hidup dari situ.
- Bangga akan pekerjaannya.

CIRI-CIRI PROFESI :
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas ratarata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.

Pengertian Etika


PENGERTIAN ETIKA

Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia

TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA

Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu

PENGERTIAN BAIK

Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)

PENGERTIAN BURUK

Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku

CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK

Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme

Saling Membagi Ilmu Pengetahuan

Adriyanto  Eka Putra
30107065
 3db11
Kelompok:adhi aliwidoyo 30107034
dandi muharam 30107405
heru wibowo p 30107837

Fasilitas Produksi Krupuk Udang dan Peralatan Krupuk Udang
a. Bangunan untuk proses produksi
Bangunan digunakan untuk aktivitas proses produksi yang meliputi penyiapan bahan baku, pembuatan adonan, pencetakan, pengukusan, pendinginan, pemotongan, pengeringan/penjemuran dan penyimpanan. Luas lahan yang digunakan tergantung pada jenis dan banyaknya fasilitas yang dimiliki atau dengan kata lain skala usaha yang dimiliki. Lay out pabrik diatur sesuai dengan urutan tahap-tahap produksi. Hal ini memudahkan untuk proses pemindahan barang dari masing-masing tahap. Ruangan untuk tempat pemotongan misalnya merupakan ruangan yang langsung tembus ke lahan penjemuran untuk memudahkan proses pengangkutan kerupuk setelah dipotong untuk selanjutnya dijemur. Gudang penyimpanan output disesuaikan dengan jumlah produksi.
b. Lahan penjemuran
Lahan penjemuran untuk pengeringan kerupuk ini relatif lebih luas dibandingkan bangunan tempat produksi yang lain. Tanah yang digunakan untuk penjemuran disemen agar kerupuk basah yang dijemur tidak kotor oleh tanah. Di pinggir-pinggir lahan penjemuran diberi atap untuk penyimpanan sementara kerupuk yang belum kering pada waktu malam hari atau saat hujan.
Peralatan untuk skala kecil seperti industri rumah tangga.
1. Baskom
2. Dandang
3. Alat penghancur bumbu (cobek)
4. Pisau
5. Tampah (Nyiru)
6. Kompor
7. Loyang
8. Sendok
Usaha pembuatan kerupuk dengan skala yang besar menggunakan alat-alat dengan teknologi yang lebih modern. Penggunaan teknologi modern ini dapat mengurangi jumlah pekerja sekaligus menghasilkan produk dengan jumlah yang lebih banyak dalam waktu yang singkat. Adapun peralatan modern yang digunakan dalam proses pembuatan kerupuk ikan antara lain:
1. Alat penghancur bahan baku. Digunakan untuk melumatkan bahan baku yang telah dibersihkan.
2. Alat pelembut bahan (mulen). Mesin ini digunakan untuk melembutkan bahan baku yang telah dihaluskan dan adonan tepung dan bumbu. Mesin ini berkapasitas hingga 10 kg dan dapat dijalankan oleh 1 (satu) orang tenaga kerja.
3. Bak pencampur bahan. Bak ini berbentuk persegi empat dengan ukuran panjang rata-rata 2 meter dan lebar 1 meter yang terbuat dari kayu. Ukuran bak ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas muatan yang diinginkan.
4. Pencetak. Mesin pencetak ini digunakan untuk mencetak adonan berbentuk silinder sebelum dimasukkan ke cetakan sesuai ukuran yang diinginkan. Terdapat juga meja press agar adonan yang tercetak menjadi lebih padat dan kenyal. Mesin cetak ini membutuhkan 1 (orang) tenaga kerja untuk menjalankannya.
5. Alat pengukus (dandang). Alat pengukus (dandang) berbentuk tabung panjang yang terbuat dari aluminium.
6. Mesin pemotong. Mesin pemotong ini digunakan untuk memotong kerupuk yang telah didinginkan selama 1 hari (24 jam). Mesin ini dijalankan oleh 2 (dua) orang tenaga kerja.
7. Oven. Oven digunakan untuk mengeringkan kerupuk terutama pada saat sinar matahari kurang atau pada saat musim hujan. Oven berbentuk persegi panjang yang terbuat dari cor-coran semen dan pasir yang terbagi dalam dua bagian. Bagian atas merupakan tempat kerupuk yang akan dikeringkan sedangkan bagian bawah berupa kolong untuk mengalirkan panas. Oven terdiri dari dryer dan mesin diesel.

Saling Membagi Ilmu Pengetahuan

Adriyanto eka p
30107065
Kelompok:adhi alwidoyo 30107034
dandi muharam 30107405

heru wibowo p 30107837

                SISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG
BERKUALITAS EKSPOR



ABSTRAK
Kerupuk udang adalah kerupuk yang dibuat dengan bahan baku utama tepung tapioka dan udang. Udang yang digunakan adalah udang segar dan harus memiliki ciriciri transparan, tidak berbau, dan tidak berlendir. Bahan baku lain yang digunakan antara lain tepung terigu, gula, garam, telur, kecap, dan air. Penambahan air tidak dilakukan pada semua kelas produk. Jika komposisi udang lebih banyak maka tidak dilakukan penambahan air karena dalam udang sendiri telah mengandung cukup banyak air. Proses pembuatan kerupuk udang pada dasarnya sangat sederhana namun membutuhkan proses yang panjang.
Tahapan utama pembuatan kerupuk udang adalah persiapan, processing, supply, pemotongan dan penebaran, pengeringan, sortasi, dan pengemasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerupuk udang adalah kadar air, volume pengembangan, dan kemasan.

PENDAHULUAN
Kerupuk adalah salah satu produk olahan tradisional yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Kerupuk dikenal baik disegala usia maupun tingkat sosial masyarakat. Kerupuk mudah diperoleh di segala tempat, baik di kedai pinggir jalan, di supermarket, maupun di restoran hotel berbintang. Kerupuk udang adalah kerupuk yang bahannya terdiri dari adonan tepung dan udang. Kerupuk udang mempunyai beberapa kualitas bergantung pada komposisi banyaknya udang yang terkandung dalam kerupuk. Semakin banyak jumlah udang yang terkandung dalam kerupuk semakin baik kualitasnya. Kerupuk dibuat dengan bahan dasar tepung tapioka atau tepung gandum, bahkan gaplek pun dapat digunakan untuk pembuatan kerupuk udang.

PRODUKSI KERUPUK UDANG
Kerupuk yang diproduksi oleh salah satu pabrik kerupuk udang di Semarang, dibuat hanya dengan bahan baku tepung tapioka, tepung terigu, udang, telur, garam, gula, dan bumbu. Bumbu yang digunakan hanya sari manis dan tidak ditambahkan bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan lainnya. Kerupuk udang yang dibuat tidak ditambahkan bahan pengawet, hanya pada pengemasan ditambahkan merica untuk mencegah timbulnya belatung.
Menurut SP-26-1976 yang terdapat dalam Arpah (1993), tepung tapaioka adalah tepung yang diperoleh dari ubi kayu segar (Manihot utilissima) setelah melalui cara pengolahan tertentu, dibersihkan dan dikeringkan. Syarat mutu dari tepung tapioka meliputi syarat organoleptik, yaitu sehat, tidak berbau apek/masam, murni dan tidak ada ampas/benda asing. Tepung tapioka yang digunakan dalam pembuatan kerupuk udang harus berwarna putih, bersih, kering, tidak bau apek, tidak masam, dan murni atau tidak mengandung benda asing.
Dari hasil pengamatan, tepung tapioka yang digunakan telah memenuhi standar untuk pembuatan kerupuk karena sebelum digunakan, tepung tapioka diayak terlebih dahulu. Tepung tapioka yang baik dalam pembuatan kerupuk adalah yang telah lama namun belum asam. Semakin lama tepung tapioka semakin baik mutu kerupuk. Semakin baik mutu kerupuk ini maksudnya adalah kandungan air dalam kerupuk akan konstan sehingga memperpanjang umur simpan.
Pada dasarnya baik udang segar maupun udang kering dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kerupuk udang. Udang segar yang bisa digunakan untuk pembuatan kerupuk harus memiliki ciri-ciri warna transparan, tidak berbau, dan tidak berlendir. Sedangkan udang kering yang digunakan untuk pembuatan kerupuk adalah udang yang tidak berjamur, berbau khas, dan tidak tampak kristal-kristal di permukaannya. Udang yang digunakan oleh perusahaan adalah udang segar. Udang yang datang langsung diproses tanpa menunggu waktu penyimpanan. Jika udang yang ada melebihi kapasitas proses, maka udang disimpan dalam box yang diisi es. Penyimpanan ini hanya untuk semalam dan esok harinya, udang ini harus diproses. Udang yang datang dari supplier tidak dapat langsung diproses tapi harus disortasi terlebih dahulu. Kotoran yang umumnya terdapat pada udang adalah bunga, sungut, kepala, kulit, batu, dan Iain-lain.
Telur yang ditambahkan pada pembuatan kerupuk udang dimaksudkan untuk meningkatkan gizi, rasa, dan bersifat sebagai pengemulsi serta pangikat komponenkomponen
adonan. Telur juga berperan sebagai pengikat udara dan menahannya sebagai gelembung. Penggunaan telur pada penggunaan kerupuk udang akan mempengaruhi kemekaran kerupuk udang pada waktu digoreng. Telur yang digunakan oleh perusahaan adalah telur bebek. Hal ini karena telur bebek lebih efisien dan lebih banyak mengandung gizi. Telur yang datang dicuci terlebih dahulu baru kemudian disimpan. Hal ini agar telur lebih awet dan tidak cepat busuk.
Pada dasarnya pemberian gula dan garam dalam pembuatan kerupuk udang terutama berperan sebagai penambah cita rasa dan pengawet, sedangkan bumbu dapat meningkatkan aroma dan citarasa kerupuk. Bumbu yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar dan sebagainya tergantung dari citarasa yang diinginkan. Penambahan gula dan garam dapat menambah umur simpan kerupuk. Karena kerupuk yang dibuat tidak menggunakan bahan pengawet maka gula dan garamlah yang akan digunakan sebagi pengawet. Bumbu yang digunakan sangatlah sederhana, tidak menggunakan bawang putih, bawang merah, dan lainnya. Tidak digunakannya bumbu-bumbu tersebut karena perusahaan hanya ingin menampilkan cita rasa khas udang, tanpa ada aroma dan rasa lain.
Perusahaan tidak hanya memproduksi satu jenis kerupuk udang, namun terdapat beberapa jenis atau kelas kerupuk udang. Tidak semua kelas kerupuk dibuat dengan penambahan air. Jika komposisi udang lebih banyak maka tidak menggunakan air, karena dalam udang sendiri telah mengandung cukup banyak air. Selain itu di dalam udang juga terdapat enzim yang dapat mencampurkan tepung tapioka dan bahan lainnya dengan baik sehingga tidak perlu ditambahkan air. Fungsi utama air adalah sebagai pembantu dalam pembentukan gluten pada tepung, melarutkan gula, garam serta bahan-bahan lainnya agar bisa bercampur.
Air untuk industri pangan memegang peranan penting karena dapat mempengaruhi mutu makanan yang dihasilkan. Jenis air yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis bahan yang diolah. Air yang digunakan harus mempunyai syarat-syarat tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa, tidak mengandung besi (Fe) dan mangan (Mn), serta dapat diterima secara teriologis yaitu tidak mengganggu kesehatan dan tidak menyebabkan kebusukan bahan pangan yang diolah .
Tahapan pembuatan kerupuk udang sangat sederhana, yaitu meliputi persiapan bahan, pembuatan bubur adonan, pembuatan dodolan, pengukusan, pengirisan, dan penjemuran. Bawang putih yang sudah ditumbuk halus digoreng dengan sedikit minyak hingga cukup matang. Udang halus (sudah digiling) diuleni dengan garam, gula halus, bumbu masak, bawang putih yang sudah ditumis, dan kuning telur hingga rata. Tepung tapioka dicampur dengan tepung terigu. Dari campuran keduanya diambil separuh bagian untuk dicampur dengan udang halus yang sudah diuleni dengan bumbu. Tambahkan air ke dalam campuran tepung dan udang tersebut. Selanjutnya adonan tersebut dipanaskan sambil diaduk hingga menjadi bubur yang kental. Sisa campuran dimasukkan bersama dengan air sedikit demi sedikit ke dalam adonan.adonan terus diaduk hingga tidak lengket. Selanjutnya adonan dicetak berbentuk silinder (dibuat dodolan).
Dodolan dikukus dalam dandang sampai benar-benar matang (warna menjadi bening), lama pengukusan tergantung dari ukuran dodolan. Setelah dodolan matang kemudian diangkat dan dianginkan di atas tampah ± 12 jam atau hingga dodolan cukup mengeras. Dodolan yang sudah mengeras dipotong tipis-tipis dengan ketebalan ± 2 m dengan menggunakan pisau atau alat potong mesin. Pada tahap pengeringan mula-mula hanya dianginkan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Jika kerupuk tidak mudah patah berarti sudah kering benar. Kerupuk udang bisa dikemas dengan menggunakan plastik yang tebal dan rapat.
Cara pengolahan tersebut adalah untuk skala rumah tangga dan sangat sederhana. Pengolahan kerupuk udang berkualitas ekspor yang dilakukan oleh perusahaan telah memanfaatkan teknologi dan berskala industri yang meliputi tahapan persiapan, processing, supply, potong dan tebar, pengeringan, sortasi, dan pengemasan.

PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG
Pengawasan mutu merupakan program atau kegiatan yang tak terpisahkan dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses produksi, pengolahan dan pemasaran produk. Industri mempunyai hubungan yang erat sekali dengan pengawasan mutu karena hanya produk hasil industri yang bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat konsumen umum.
Dalam industri pangan modern, pengawasan mutu banyak menggunakan analisa mutu berdasarkan prinsip-prinsip ilmu dan teknologi yang makin canggih, namun di samping itu penilaian secara indrawi/organoleptik tetap dipertahankan. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan pada tiap bagian pengolahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu kerupuk udang, antara lain adalah kadar air, volume pengembangan, dan kemasan.
Kerenyahan kerupuk udang sangat ditentukan oleh kadar airnya. Semakin banyak mengandung air, kerupuk udang akan semakin kurang renyah. Kadar air yang terikat dalam kerupuk sebelum digoreng sangat menentukan volume pengembangan kerupuk matang. Jumlah uap air yang terdapat dalam bahan pangan ditentukan oleh lamanya pengeringan, suhu penggorengan, kecepatan aliran udara, kondisi bahan dan cara penumpukan serta penambahan air sewaktu pembuatan adonan pada proses gelatinisasi.
Demikian pula jika prosentase kandungan tepung lebih banyak dibanding udangnya, maka daya kembang kerupuk akan semakin berkurang. Sebaliknya bila perbandingan tepung dengan udang seimbang maka daya kembang kerupuk akan semakin besar. Pengontrolan kadar air kerupuk dilakukan per lot, yaitu tiap tiga kereta yang dimasukkan ke dalam oven secara bersama-sama. Pengontrolan ini dilakukan untuk mengetahui kadar air sebenarnya dari kerupuk udang dan lebih teliti karena oven yang digunakan tidak menyalurkan udaranya secara merata.
Sehingga kadar air kerupuk tiap kereta dan tiap ram berbeda-beda. Salah satu parameter mutu kerupuk goreng adalah volume pengembangan. Sedangkan volume pengembangan dipengaruhi oleh kadar air kerupuk mentah dan suhu penggorengan. Makin banyak penambahan bahan bukan pati, makin kecil pengembangan kerupuk pada saat penggorengan, dan pengembangan menentukan kerenyahannya.
Pengemasan berfungsi untuk melindungi produk dari pengaruh lingkungan dan untuk memberi pengaruh visual. Selain itu pengemasan juga untuk mempermudah penanganan serta distribusi dan memperpanjang masa simpan produk yang dikemas.



Gambar 1. Diagram Alir CCP (Critical Control Point)
Terdapat hubungan antara kemasan dengan mutu produk yang dikemas. Pengemas akan menjaga produk dari perubahan aroma, warna, tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan oksigen. Kemasan yang digunakan oleh perusahaan adalah kemasan primer dan sekunder. Artinya pada kemasan primer, kerupuk dikemas dalam plastik, kemudian dimasukkan ke dalam karton, dan di "sring". Setelah kemasan selesai kemudian dimasukkan ke dalam karton besar. Pada kemasan dalam dicantumkan kode produksi dan tanggal kadaluarsa sedangkan pada bagian luar dicantumkan tanggal produksi. Hal ini dimaksudkan agar pada saat pengiriman dan pemasaran dapat menerapkan sistem FIFO (first in and first out). Barang yang telah dikemas kemudian disusun dalam gudang.

KESIMPULAN
Kerupuk udang adalah kerupuk yang dibuat dengan bahan baku utama tepung tapioka dan udang. Proses pembuatan kerupuk udang sangat sederhana namun membutuhkan proses yang panjang. Tahapan utama pembuatan kerupuk udang adalah persiapan, processing, supply, potong dan tebar. pengeringan, sortasi, dan pengemasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerupuk udang adalah kadar air, volume pengembangan, dan kemasan. Perusahaan yang memproduksi kerupuk udang berkualitas ekspor harus telah menerapkan HACCP karena merupakan salah satu syarat dari pembeli, terutama importir.

Pengembangan produk harus sering dilakukan karena persaingan semakin ketat. Perusahaan harus aktif mengikuti pameran pangan sehingga dapat meningkatkan hubungan kerjasama dengan importir maupun eksportir lainnya. Perusahaan harus dapat mempromosikan produknya kepada masyarakat baik melalui media elektronik maupun surat kabar dan poster. Pengawasan terhadap pekerja harus lebih diperketat lagi, terutama masalah sanitasi dan hygiene pekerja.

arrrrrggg,,,tidaaaaak..jangan usir saya

cerita.


saya mahasiswa sebuah universitas swasta di tanah air ini,hari ini perkuliahan seperti biasa mulai jam setengah delapan teng,,,owh tidak hari ini ternyata ada jadwal praktikum yang baru,pada jam 18.30 s/d 20.30 arrrrghh tidaaaak,tapi saya mencoba bersabar karena memang suda kewajiban saya ..ketika waktu normal perkuliahan sekitar jam 16.00 tlah usai sekarang waktunya menunggu hingga selesai waktu magrib karena perkuliahan dimulai setelah itu.Raut wajah anan-anak yang sudah terlihat lesu mulai nampak semangat karena tutor kali ini seorang wanita...ahahaha
sehabis waktu praktek telah selesai rasanya tidak mungkin untuk pulang kerumah karena esok harinya ada praktek lagi jam 7.15 ,,oohhh tidak.
saya dan ketiga teman saya memutuskan menginap di kost2an teman saya,hari mulai larut ketika kami berada di rumah kost,kebetulan teman saya ingin kewarung membeli sesuatu,betapa kagetnya karena di pintu gerbang muncul sesosok ibu kost dengan wajah herannya,,sebut saja AD untuk teman saya dan IB untuk ibu kost :
AD : malam bu.
IB :malam,mau kemana nak???(dengan tegas)
AD : mau ke warung bu,tp ga jadi deh,
IB : pulang aja nak,sudah malam
AD : iya nanti,mau kesini dulu sebentar.
IB : hey,pintu keluar sebelah sini!!!!

dengan penuh cemas teman saya itu bergegas menuju kamar kost,,
AD :gw di omelin ibu kost
SC :ah masa,bohong lo ah
AD :beneran sueerrr,,
ga lama kemudian ibu kost menghampiri kamar nomor 30,serasa jantung berpindah ke bagian perut,,
IB :mas,mas yang bukan penghuni keluar..
SC :tttapi bu bsk kami ada praktek pagi,,
IB :tidak ada alasan ,sudah peraturan bagi orang yang tidak meminta izin menginap.
SC :kami trahu kami salah bu,tapi malam ini aja bu.
IB :gak,keluaaaaaar.

akhirnya sehabis kejadian itu kami menginap dirumah teman saya yang lokasinya terdekat dengan kampus.

end.

Latihan olah vokal

A. Pernapasan
Pernapasan terdiri dari dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pertama, Pernapasan dada sangat mudah karena sering kita lakukan sehari-hari. Pernapasan dada adalah bernapas seperti halnya normal kita bernafas.

Kedua, Pernapasan perut dalam bernyanyi diperlukan agar bisa lebih tahan lama dan lebih maksimal mengeluarkan suara, power kita akan keluar. Pernapasan perut memungkinkan kita untuk bernyanyi dengan menggunakan ‘teknik’ bernyanyi. Latihan untuk membiasakan pernapasan perut ketika kita bernyanyi terdiri dari 4 langkah sebagai berikut :
1. Ambil udara dari mulut sekuat-kuatnya, masukkan ke dalam perut kita.
2. Setelah bisa merasakan bahwa udara telah memenuhi perut kita (seperti ada balon dalam perut kita yang terus kita pompa)
3. Lalu keluarkan udara dengan suara yang mendesis atau mirip suara angin yang keluar dari ban mobil bocor. Suara tersebut harus datar tidak boleh bergelombang. Rahang kita dalam keadaan santai, lidah dan gigi kita digunakan seakan-akan menghalangi aliran udara. Sehingga kita harus berusaha keras untuk mengeluarkan udara dari perut. Proses pengeluaran suara dari mulut tersebut biasanya bervariasi yaitu antara 20-60 detik.
4. Setelah selesai mengosongkan perut, teruskan latihan tersebut selama lima kali. Proses latihan pernapasan ini akan berpengaruh pada otot abdominal kita yang biasa digunakan untuk bernyanyi.
Latihan di atas disebut dengan Hissing Cycle. Jika tiap hari kita berlatih teknik ini dengan durasi waktu cukup 5 menit saja maka 2 minggu kemudian akan sangat terasa sekali pengaruhnya terhadap kualitas vokal kita. Insya Allah.

B. Mengeluarkan suara ketika bernyanyi
Ada 4 cara untuk mengeluarkan suara
1. Pertama yaitu dari dada, digunakan untuk suara yang rendah dan halus. Nada-nada rendah menerapkan pengeluaran suara dari dada. Caranya yaitu dengan merasakan bergetarnya dada ketika kita mengeluarkan suara. Posisi Bas pada tim nasyid (acapella) banyak menggunakan teknik ini.

2. Kedua, di tenggorokan, biasanya kita bernyanyi di wilayah ini dan akan sangat capai sekali bila kita terus bernyanyi di wilayah ini. Seorang penyanyi yang amatir akan terus bernyanyi di wilayah ini sehingga akan kedodoran dan get hoarse/parau. Kita berbicara menggunakan teknik ini.

3. Ketiga, di mulut hampir sama dengan di tenggorokan.

4. Terakhir adalah di luar mulut (seakan-akan berada di atas kepala, biasa disebut dengan resonansi) digunakan untuk suara yang tinggi dan memungkinkan keluar suara secara maksimal dengan dibantu pernapasan dari perut. Ketika kita berteriak tanpa terasa kita menggunakan teknik ini.

Teknik mengeluarkan suara yang telah dijelaskan di atas digunakan semuanya ketika kita bernyanyi. Untuk nada yang rendah, kita gunakan suara dada. Untuk nada yang normal kita gunakan suara tenggorokan, yang lebih tinggi dari suara normal kita, gunakan suara mulut. Dan nada yang paling tinggi, kita pergunakan suara resonansi kita. Perlu berlatih lama untuk bisa membedakan dan membiasakan cara pengeluaran suara tersebut.

Monalisa

Mona Lisa (also known as La Gioconda or La Joconde), often called the Mona Lisa, is a 16th century portrait painted in oil on a poplar panel in Florence by Leonardo da Vinci during the Italian Renaissance. The work is owned by the Government of France and is on the wall in the Louvre in Paris, France with the title Portrait of Lisa Gherardini, wife of Francesco del Giocondo.[1] It is perhaps the most famous and iconic painting in the world.
The painting is a half-length portrait and depicts a woman whose facial expression is often described as enigmatic. The ambiguity of the sitter's expression, the monumentality of the half-figure composition, and the subtle modeling of forms and atmospheric illusionism were novel qualities that have contributed to the painting's continuing fascination. It is probably the most famous painting that has ever been stolen from the Louvre and recovered. Few other works of art have been subject to as much scrutiny, study, mythologizing, and parody. A charcoal and graphite study of the Mona Lisa attributed to Leonardo is in the Hyde Collection, in Glens Falls, NY.